Air mineral atau air biasa seringkali dijadikan pilihan untuk mengisi air radiator. Alasannya karena selain lebih praktis juga memiliki harga yang lebih murah daripada coolant atau air pendingin. Namun apakah semua air bisa digunakan untuk mengisi radiator? Apakah aman untuk mesin kendaraan kamu? Yuk Mengenal jenis radiatornya.
Air Mana yang Lebih Baik untuk Radiator?
Alur kerja dari radiator adalah air akan dipompa menuju dinding silinder. Kemudian cairan tersebut akan menyerap serta memindahkan panas dari mesin untuk keluar melalui dinding silinder. Dan penggunaan air biasa atau air mineral tidak dapat bekerja secara efektif untuk mendinginkan mesin. Sedangkan air coolant memang diformulasi khusus untuk bisa mendinginkan mesin karena bisa menyerap panas dengan lebih baik. Selain itu coolant juga bermanfaat untuk mencegah korosi pada komponen di silinder mesin mobil kamu. Coolant juga mempunyai titik beku rendah dan titik didih yang lebih tinggi dari air biasa atau air mineral. Jadi air mana yang lebih baik digunakan untuk radiator? Untuk kinerja dan performa mobil tetap terjaga lebih disarankan memakai coolant yang ditawarkan dengan harga air radiator mobil terjangkau.
Kenali Jenis-jenis Cairan Pendingin
Saat ini di pasaran memang banyak dijual cairan pendingin dengan merek dan harga yang beragam. Namun dalam memilihnya harus hati-hati dan tidak bisa sembarangan karena harus sesuai dengan standar dan rekomendasi pabrikan. Pada umumnya coolant yang sering digunakan ini dibedakan menjadi tiga jenis:
- Organic Acid Technology atau OAT
- Inorganic Additive Technology atau IAT
- Hybrid Organic Acid Technology atau HOAT
Ketiga jenis pendingin ini masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Pada IAT merupakan coolant yang lebih cocok untuk digunakan pada kendaraan yang sudah berusia tua. Selain itu, kamu juga perlu menggantinya setiap 24.000 mil atau kurang lebih setiap dua tahun sekali. Sedangkan OAT seringkali digunakan oleh salah satu pabrikan besar dan wajib kamu ganti setelah menempuh jarak 50.000 mil atau kurang lebih setiap lima tahun sekali. Sedangkan yang terakhir HOAT merupakan merupakan turunan dari OAT. Harus diganti setiap lima tahun atau setelah menempuh jarak 50.000 mil.
Coolant Hadir dalam Berbagai Warna
Coolant yang banyak dipasarkan di luaran memang hadir dalam warna-warni menarik. Ada biru, hijau, merah muda, kuning dan lainnya. Sebetulnya alasan mengapa coolant diberi warna menarik tidak lain supaya lebih memudahkan untuk membedakannya dengan cairan lain. Pemberian warna yang berbeda juga membuat petugas mekanik bisa lebih mudah mendeteksi saat terjadi kebocoran. Apakah cairan tersebut dari air radiator atau dari air aki. Dan warna yang disematkan tersebut bisa dibilang hanya estetika saja, warna yang berbeda bukan berarti beda kualitas. Jadi tidak ada hubungan antara warna dan kualitas atau fungsi dari coolant tersebut. Jadi dalam memilih coolant yang terbaik jangan hanya berdasarkan warna saja, ya. Namun perhatikan juga kualitasnya, sebab biarpun warnanya sama belum tentu kualitasnya juga sama. Lalu mana yang paling baik untuk mobil? Semua kembali lagi pada jenis mobil, penggunaan dan kebiasaan perawatan yang kamu lakukan. Namun setidaknya produk yang kamu pilih tersebut mempunyai:
- Kandungan glycol yang berperan menaikkan titik didih dan menurunkan titik beku.
- Pilih coolant yang tidak penyebabkan karat
- Pilih harga harga air radiator mobil yang sesuai bujet.
Jadi pastikan hanya memilih air coolant supaya kondisi mesin mobil tetap terjaga. Yuk mengenal jenis radiatornya.